Pada pertemuan ke-7 ASEAN Summit yang diadakan di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, November 2001, kepala negara dan pemerintahan dari negara-negara ASEAN membentuk sebuah lembaga yang dikenal sebagai Dewan Penasehat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC).

pimpinan PT VDNI hadir di acara KTT ASEAN 2023

Lembaga ini didirikan pada bulan April 2003 dan memiliki peran penting sebagai suara utama ASEAN yang dipimpin oleh sektor swasta, dengan fokus pada mendukung upaya wilayah ini dalam mencapai integrasi ekonomi.

Di tahun 2023 ini, Indonesia telah terpilih untuk memimpin Kepemimpinan ASEAN tahun 2023. Forum ini diselenggarakan pada ASEAN-BAC Indonesia’s Summit Week 2023 pada 1-6 September 2023 di Jakarta dan dihadiri oleh seribu pimpinan pemerintah dan bisnis.

Sebagai pemimpin ASEAN-BAC tahun 2023, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) memiliki tujuan yang jelas: mempercepat transformasi wilayah ini melalui inovasi dan inklusivitas.

Dengan tema “Sentralitas ASEAN: Berinovasi menuju Inklusivitas yang Lebih Besar,” KADIN Indonesia mengutamakan tiga prinsip utama: sentralitas, inovasi, dan inklusivitas yang tercermin melalui lima prioritas utama: transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, kemudahan perdagangan, dan keamanan pangan.

Pada kesempatan ini Direktur PT Virtue Dragon Nickel Industry (PT VDNI), Tony Zhou Yuan yang memiliki peran handal dalam sektor bisnis dan perindustrian, turut hadir mengisi acara sebagai panelis forum dengan topik pembahasan “Berinvestasi di ASEAN: Peluang di Pasar Paling Dinamis di Dunia”.

Diskusi ini membahas bagaimana wilayah ASEAN telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam inovasi dalam beberapa tahun terakhir, seperti yang ditunjukkan oleh ekosistem startup yang berkembang pesat dan industri-industri baru yang mulai muncul.

Dukungan dan fasilitasi investasi di tingkat ASEAN yang efisien pun memiliki potensi untuk mengurangi hambatan-hambatan yang masuk, meningkatkan investasi ke dalam ASEAN, dan mendorong pertumbuhan kolektif wilayah ASEAN.

Tony Zhou Yuan Pimpinan VDNIP

Dipandu oleh moderator Roderick Purwana, Manajer Kebijakan Fasilitasi Investasi ASEAN-BAC Indonesia, salah satu pertanyaan yang terlontar dalam forum ini yaitu membahas bagaimana mempertahankan daya tarik tujuan investasi bagi bisnis internasional.

Menanggapi pembahasan tersebut, dalam mempertahankan daya tarik investasi Zhou Yuan pun menjelaskan “Pada tanggal 1 September, dalam upacara pembukaan forum ini,

Presiden Joko Widodo dengan jelas menyatakan bahwa dalam menghadapi ketidakpastian di era lingkungan masa kini, maka peran pemerintah, individu, warga negara, dan pebisnis seharusnya bekerja sama untuk menciptakan harmoni, stabilitas, dan suasana yang terbuka dan hangat.

Inilah hal-hal yang perlu kita lakukan dan juga yang saya upayakan dalam menjaga posisi ASEAN dalam mempertahankan daya tarik investasi”.

Penjelasan Zhou Yuan tersebut pun menunjukkan bahwa, tidak hanya ia setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, tetapi ia pun juga mengupayakan hal tersebut dalam mengelola bisnisnya.

Sebagai Direktur PT VDNI, Zhou Yuan memiliki prinsip ‘kebersamaan dan berbagi’ yang dimana prinsip tersebut sejalan dengan tiga prinsip utama ASEAN-BAC yaitu ‘sentralitas’ yang didasarkan atas kerangka kerja di kawasan yang saling mendukung dan memperkuat, ‘inovasi’ dalam mempercepat transformasi, dan ‘inklusivitas’ dalam menyatukan komunitas bisnis di kawasan.

Dalam implementasinya, Zhou Yuan menjelaskan “kami menganut konsep ‘kebersamaan dan berbagi’ yang memungkinkan setiap anggota perusahaan kami untuk berintegrasi dalam suatu tim dan mendukung satu sama lain, terus-menerus menggali potensi setiap individu, yang pada akhirnya membawa dan mencapai pertumbuhan inklusif dalam suatu kelompok masyarakat.

Itulah prinsip yang mengarah pada pembangunan berkelanjutan dalam sebuah kehidupan.”

Lebih lanjut lagi, ketiga prinsip ASEAN-BAC tersebut juga secara rinci dijelaskan oleh Zhou Yuan terkait dengan bisnis yang selama ini ia kelola.

Pada prinsip ‘sentralitas’ Zhou Yuan menjelaskan “perusahaan kami mendorong setiap individu untuk terus menggali potensi mereka dan memperkuat kerja sama tim.”, lalu pada prinsip ‘inovasi’ Zhou Yuan menjelaskan “kami percaya bahwa menciptakan inovasi-inovasi hebat dan membangun tim yang solid akan memajukan terciptanya ekosistem bisnis yang kuat dan berkelanjutan.”

Dan pada prinsip ‘inklusivitas’ ia menambahkan “kerja sama tim yang hebat akan menuntun kita pada pertumbuhan inklusif yang konstan dan sanggup mengikuti perkembangan zaman”.

Menilik penjelasan terkait implementasinya, dapat disimpulkan bahwa Zhou Yuan sepenuhnya mendukung tujuan ASEAN dalam menjadikan kawasan ASEAN sebagai pusat ekonomi yang cepat tumbuh, inklusif, dan berkelanjutan.

Tony Zhou Yuan - PT VDNIP

Grup usaha PT Virtue Dragon Nickel Industry mulai berinvestasi di ASEAN tepatnya di Indonesia pada tahun 2014.

Dengan pengalaman di bidang industri smelter, grup usaha membawa dan mengembangkan teknologi dan inovasi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang mengolah bahan baku bijih nikel menjadi Nickel Pig Iron (NPI) dengan kualitas tinggi.

Tidak berhenti di sana, grup usaha menggandeng dan bekerja sama dengan BUMN asal Xiamen untuk mengembangkan dan mengoperasikan smelter RKEF yang memproduksi NPI dan AOD Furnace yang menghasilkan stainless steel billet atau slab.

Kedua proyek berlokasi di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kehadiran proyek yang diusung grup usaha ini sejalan dengan program pemerintah yaitu hilirisasi industri.

Program tersebut guna memberi nilai tambah terhadap ekspor nikel yang dapat mencapai 14 hingga 19 kali lipat, membuka lapangan pekerjaan, dan menciptakan suatu ekosistem usaha yang massive (multiplier effect), berkelanjutan, serta menjadi sarana transfer of knowledge demi kemajuan Republik Indonesia.

Pada tahun 2019, grup usaha melebarkan sayapnya ke Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Morowali Utara.

Proyek yang dikenal dengan smelter PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), merupakan smelter yang juga mengadopsi teknologi RKEF yang memiliki misi untuk menjadi smelter terbesar di dunia.

Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo pada tahun 2021 dalam giat peresmian pabrik PT GNI, “Saya sangat menghargai dan mengapresiasi pembangunan Smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry, karena akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari bijih nikel diolah menjadi fero nikel, nilai tambah naik menjadi 14 kali. Jika bijih nikel diolah jadi billet stainless steel akan menjadi 19 kali lipat.

Ini sebuah nilai yang tidak sedikit,” ungkapnya. Hal ini tentunya dapat berdampak baik bagi Indonesia untuk memikat investor asing dalam mempertahankan Indonesia sebagai negara ASEAN sebagai tujuan berinvestasi.